Workshop Desain Fashion Batik
SLAWI, migcenter.com - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal mengadakan workshop desain fashion batik di Aula Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal, Jalan Gajah Mada Slawi. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, senin hingga jumat (19-23 Oktober) ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Pasatama Institute, Bogor.
Workshop desain Fashion Batik dikikuti 70 peserta, terdiri atas desainer, penjahit dan pembatik pemula, termasuk juga peserta dari penyandang disabilitas. Selama lima hari, peserta mendapat berbagai materi, diantaranya mental wirausaha, perkembangan desain fashion di Indonesia, teknik sasar desain fashion batik. Peserta juga diajarkan seni berkreasi dan berinovasi dalam desain fashion, merancang pola, teknik menjahit dan penggunaan teknologi tepat guna seperti kompor listrik, canting listrik, pnggunaan meja pola untuk mempercepat proses desain motif batik maupun, pola baju.
Dalam workshop inipun peserta diberikan kesempatan menunjukkan karya mereka selama mengikuti workshop, yang dikemas dalam bentuk fashion show. Selain menampilkan busana batik, peserta juga menampilkan karya berupa aksesoris, masker, hijan, selendang, tas, dan sepatu bermotif batik. Fashion show dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Semua peserta mengenakan masker, dan menjaga jarak.
Kepala Dinas Perdagangan, koperasi dan UKM Kabupaten Tegal, Suspriyanti mengatakan, workshop tersebut bertujuan mewujudkan rasa kecintaan terhadap batik dan menggali potensi muda-mudi dalam meneruskan warisan budaya batik. Dorongan dan upaya untuk mempromosikan batik Tegal terus dilakukan. diharapkan kedepan tidak hanya promosi yang berbentuk lembaran kain batik saja, namun para pengrajin batikpun mampu berkolaborasi dengan para desainer untuk menciptakan karya dalam bentuk fashion yang modern. Suspriyanti berpesan kepada peserta supaya terus mengembangkan kreatifitas dan innovasi menyesuaikan perkembangan fashion di Indonesia dan bahkan fashion di luar negeri. Usai mengikuti pelatihan selama lima hari, peserta akan mengikuti pembelajaran luar kelas ke Kampung Batik Giriloyo, Bantul dan Batik Hamah di Yogyakarta. Diharapkan dengan studi ekskursi tersebut akan menambah wawasan peserta. "Pesan saya tetap terapkan protokol kesehatan selama perjalanan dan selama berkegiatan diBantul dan Yogyakarta," tegas Ibu Kadis tersebut.
Pasatama Institute yang langsung dihadiri oleh Direktur Arsyam Dwi menyampaikan, setelah workshop ini selesai, pihaknya akan tetap terus melakukan pendampingan bagi peserta khususnya pemasaran produk secara digital. Arsyam mengatakan, saat ini batik yang dikembangkan perajin diTegal masih monoton, dan harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta mempunyai konsep baru, ide baru, kreatifitas dan innovasi yang terus meningkat, sehingga fashion batik Tegal mampu bersaing di kancah fashion internasional. Dengan kolaborasi dengan berbagai profesi dengan keahlian yang disinergikan diharapkan para pembatik, penjahit dan desainer ini akan tetap produktif dimasa pandemi Covid-19 ini.
Belum Ada Komentar